Tak Ada yang Salah dengan Cita-Cita
Berawal dari kekagumanku pada seorang penulis, baik dia seorang penulis Ilmiah, Fiksi, Cerpen, Novel dll, yang namanya kerap kali tersemat pada buku yang telah dia buat sebagai karyanya, saya pun pernah dan sempat bermimpi untuk menyematkan nama di sebuah buku.
Bukan untuk gaya-gayaan, apalagi kesombongan, tapi hanya sekadar untuk sedikit kebanggan untuk diri sendiri, dimana saya pun bisa turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam dunia literasi.
Cita-cita tersebut telah terbersit sejak beberapa tahun berselang, semasa saya masih menempuh pendidikan di jenjang sekolah menengah pertama. Terlebih ketika saya memasuki duniaperkuliahan, semakin banyak referensi buku yang say abaca, maka semakin kuat hasrat tersebut. Tapi saying, sang waktu belum berpihak untuk itu, kemampuan dan tekad saya yang biasa-biasa menyebabkan kurangnya kesungguhan untuk mencapai kesitu.
Hari demi hari terus berlalu, bulan dan tahun silih berganti. Akhirnya sang takdirpun menyambangi mimpi dan harapku. Kendati untuk sementara bukan sebagai penulis, hamdallah namaku kini tersemat sebagai Editor.
Yah, gak ada yang salah dengan cita-cita, selama itu masih realistis dan masuk akal. Walaupun kita harus menaklukan sang waktu yang merangkak bergerak. Kalau kita ditakdirkan untuk suatu hal, yakinlah, Allah akan mempertemukan kita dengan takdir tersebut.
Meski saat ini nama saya belum tersemat sebagai penulis, tapi suatu hari nanti hal tersebut bukan merupakan hal yang tak mungkin.
Bukan untuk gaya-gayaan, apalagi kesombongan, tapi hanya sekadar untuk sedikit kebanggan untuk diri sendiri, dimana saya pun bisa turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam dunia literasi.
Cita-cita tersebut telah terbersit sejak beberapa tahun berselang, semasa saya masih menempuh pendidikan di jenjang sekolah menengah pertama. Terlebih ketika saya memasuki duniaperkuliahan, semakin banyak referensi buku yang say abaca, maka semakin kuat hasrat tersebut. Tapi saying, sang waktu belum berpihak untuk itu, kemampuan dan tekad saya yang biasa-biasa menyebabkan kurangnya kesungguhan untuk mencapai kesitu.
Hari demi hari terus berlalu, bulan dan tahun silih berganti. Akhirnya sang takdirpun menyambangi mimpi dan harapku. Kendati untuk sementara bukan sebagai penulis, hamdallah namaku kini tersemat sebagai Editor.
Yah, gak ada yang salah dengan cita-cita, selama itu masih realistis dan masuk akal. Walaupun kita harus menaklukan sang waktu yang merangkak bergerak. Kalau kita ditakdirkan untuk suatu hal, yakinlah, Allah akan mempertemukan kita dengan takdir tersebut.
Meski saat ini nama saya belum tersemat sebagai penulis, tapi suatu hari nanti hal tersebut bukan merupakan hal yang tak mungkin.
Post a Comment for "Tak Ada yang Salah dengan Cita-Cita"
Silakan Berkomentar dengan Santun dan Relevan.
Mohon Kerjasamanya untuk Tidak Mengirimkan Tautan yang Tidak Sesuai dengan Ketentuan Google.
(Terimakasih)