2 Cara Mudah Mempertahankan Komitmen dan Konsistensi
Siapapun kita, apapun latar belakang kita, dan bagaimanapun kondisi kita, tentu kita memiliki mimpi dan cita-cita yang sama bukan?
Mengharapkan kehidupan yang jauh lebih baik dalam berbagai asfek. Baik dari segi spiritual, social dan financial. Karena diakui atau tidak, Finansial, social dan spiritual yang baik akan mengantarkan kita ke puncak kebahagian. Paling tidak seperti itu yang kebanyakan kita fahami.
Padahal dalam ilmu filsafat, “kebahagian itu akan kita rasakan tatkala kita tidak lagi mengejar-ngejar kebahagian itu sendiri”, tapi biarlah, kita tak perlu berfikir sedalam itu. Sebagai orang yang biasa-biasa aja, kita berfikir sederhana aja.
(Baca juga: Dengan Mengingat Allah, Hati Menjadi Tenang
Sungguh Miris, Menangis di Malam Pertama
Kau Ingin Mencari Wanita yang Seperti Apa?)
Tak dapat dipungkiri, kita kerap kali mengharapkan dan memimpikan sesuatu yang terbaik,tapi pernahkah kita jujur, seberapa gigihkah kita dalam memperjuangkan semua mimpi itu?
Saya secara pribadi, maupun kita pada umumnya, sering terjangkit penyakit yang sama. Yaitu ingin mewujudkan semua hajat dengan cara yang mudah, bila perlu tanpa perjuangan sedikitpun, betul bukan?
Padahal dalam Sunatullah-nya, tak ada hasil yang dicapai tanpa perjuangan dan ikhtiar yang maksimal.
Seperti pepatah mengatakan, “hasil berbanding lurus dengan usaha yang kita lakukan”.
Lantas, bagaimana cara kita untuk membangun konsistensi untuk mencapai cita-cita?
Paling tidak ada 2 hal yang perlu kita tanamkan dalam masing-masing hati kita untuk memperkuat dan mendorong tercapainya cita-cita yang kita miliki.
1. Kesedihan dan kepedihan yang dirasakan
Tak jarang, kesedihan dan kepedihan yang dirasakan bisa menjadi pemicu yang teramat kuat, layaknya api yang disiram bensin. Karena sudah menjadi fitrah manusia yang ingin berbahagia, dengan sendirinya setiap kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk keluar dari segala macam bentuk kesedihan dan kepedihan dalam hidup.
2. Kebahagian yang akan dating
Ketika kita membayangkan, bahwa kalau kita berhasil melakukan sesuatu, mendapatkan sesuatu, memiliki sesuatu, maka rasanya kita akan berbahagia. Nah, dengan motivasi yang seperti ini, biasanya seseorang akan sangat termotivasi untuk melakukan yang terbaik dengan penuh komitmen dan konsistten.
Ketika kedua factor ini sudah tertanam dalam hati kita, rasanya tak mungkin kita masih leha-leha untuk menggapai maksud dan tujuan.
Mengharapkan kehidupan yang jauh lebih baik dalam berbagai asfek. Baik dari segi spiritual, social dan financial. Karena diakui atau tidak, Finansial, social dan spiritual yang baik akan mengantarkan kita ke puncak kebahagian. Paling tidak seperti itu yang kebanyakan kita fahami.
Padahal dalam ilmu filsafat, “kebahagian itu akan kita rasakan tatkala kita tidak lagi mengejar-ngejar kebahagian itu sendiri”, tapi biarlah, kita tak perlu berfikir sedalam itu. Sebagai orang yang biasa-biasa aja, kita berfikir sederhana aja.
(Baca juga: Dengan Mengingat Allah, Hati Menjadi Tenang
Sungguh Miris, Menangis di Malam Pertama
Kau Ingin Mencari Wanita yang Seperti Apa?)
Tak dapat dipungkiri, kita kerap kali mengharapkan dan memimpikan sesuatu yang terbaik,tapi pernahkah kita jujur, seberapa gigihkah kita dalam memperjuangkan semua mimpi itu?
Saya secara pribadi, maupun kita pada umumnya, sering terjangkit penyakit yang sama. Yaitu ingin mewujudkan semua hajat dengan cara yang mudah, bila perlu tanpa perjuangan sedikitpun, betul bukan?
Padahal dalam Sunatullah-nya, tak ada hasil yang dicapai tanpa perjuangan dan ikhtiar yang maksimal.
Seperti pepatah mengatakan, “hasil berbanding lurus dengan usaha yang kita lakukan”.
Lantas, bagaimana cara kita untuk membangun konsistensi untuk mencapai cita-cita?
Paling tidak ada 2 hal yang perlu kita tanamkan dalam masing-masing hati kita untuk memperkuat dan mendorong tercapainya cita-cita yang kita miliki.
1. Kesedihan dan kepedihan yang dirasakan
Tak jarang, kesedihan dan kepedihan yang dirasakan bisa menjadi pemicu yang teramat kuat, layaknya api yang disiram bensin. Karena sudah menjadi fitrah manusia yang ingin berbahagia, dengan sendirinya setiap kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk keluar dari segala macam bentuk kesedihan dan kepedihan dalam hidup.
2. Kebahagian yang akan dating
Ketika kita membayangkan, bahwa kalau kita berhasil melakukan sesuatu, mendapatkan sesuatu, memiliki sesuatu, maka rasanya kita akan berbahagia. Nah, dengan motivasi yang seperti ini, biasanya seseorang akan sangat termotivasi untuk melakukan yang terbaik dengan penuh komitmen dan konsistten.
Ketika kedua factor ini sudah tertanam dalam hati kita, rasanya tak mungkin kita masih leha-leha untuk menggapai maksud dan tujuan.
Post a Comment for "2 Cara Mudah Mempertahankan Komitmen dan Konsistensi"
Silakan Berkomentar dengan Santun dan Relevan.
Mohon Kerjasamanya untuk Tidak Mengirimkan Tautan yang Tidak Sesuai dengan Ketentuan Google.
(Terimakasih)